Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP
A.       Pengertian Peta Konsep
     Menurut Ausubel (dalam Dahar, 1989) “belajar dapat diklasikfikasikan ke dalam dua dimensi”. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan kepada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Di-mensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan pada siswa baik dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam ben-tuk final, maupun dengan bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa me-nemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi itu pada pengetahuan (berupa konsep-konsep atau lain- lain) yang telah dimilikinya.
B. Fungsi Peta Konsep
     Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai tujuan. Menurut Dahar (1989:129) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya, fungsi peta konsep ada empat.
1. Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa.
     Sebelumnya telah diketahui bahwa belajar bermakna membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dari pihak siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan konsep-konsep relevan yang telah mereka miliki.Untuk memperlancar proses ini, baik dosen dan mahasiswa perlu mengetahui konsep-konsep apa yang telah dimiliki mahasiswa ketika pelajaran baru akan dimulai, sedangkan maha-siswa diharapkan dapat menunjukkan di mana mereka berada, atau konsep-konsep apa yang telah mereka miliki.dalam menghadapi pelajaran baru itu. Dengan menggunakan peta konsep dosen dapat melaksankan apa yang telah dikemukakan di atas, dan dengan demikian mahasiswa diharapkan akan mengalami belajar ber-makna. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dosen untuk maksud ini ialah dengan memilih satu konsep utama dari pokok bahasan yang akan dibahas, kemu-dian menyuruh mahasiswa untuk menyusun peta konsep dengan menghubungkan konsep-konsep itu. Selanjutnya mahasiswa diminta untuk menambahkan konsep-konsep dan mengaitkan konsep-konsep itu hingga mambentuk proposisi yang ber-makna. Dari peta konsep-peta konsep yang dihasilkan oleh mahasiswa, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan.
2. Mempelajari Cara Belajar
     Bila seseorang dihadapkan pada suatu bab dari buku pelajaran , ia tidak akan begitu saja memahami apa yang dibacanya.Dengan diminta untuk menyusun peta konsep dari isi bab itu , ia akan berusaha untuk mengeluarkan konsep-konsep dari apa yang dibacanya, meletakkan konsep yang paling inklusif pada puncak pe-ta konsep yang dibuatnya, kemudian mengurutkan konsep-konsep yang lain yang kurang inklusif pada konsep yang paling inklusif, demikian seterusnya.
3. Mengungkapkan konsepsi salah
     Selain kegunaan-kegunaan yang telah disebutkn di atas, peta konsep dapat pula mengungkapkan konsepsi salah (misconception) yang terjadi pada  mahasis-wa. Konsep salah biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang mengakibatkan proposisi yang salah.
4. Alat Evaluasi
     Penerapan peta konsep dalam pendidikan yang terakhir dibahas adalah peta konsep sebagai alat evaluasi. Selama ini alat-alat evaluasi yang digunakan guru adalah tes obyektif atau tes esai. Walaupun cara evaluasi ini akan terus me-megang peranan dalam dunia pendidikan, teknik-teknik evaluasi baru perlu dipi-kirkan untuk memecahkan masalah-masalah evaluasi yang kita hadapi selama ini.
C. Cara Membuat Peta Konsep
     “Dalam membuat peta konsep ada enam langkah yang harus diikuti“ (Da-har, 1989:126). Keenam langkah tersebut adalah (1) menentukan bahan bacaan, (2) menentukan konsep-konsep yang relevan, (3) mengurutkan konsep-konsep itu, mulai dari yang paling inklusif sampai yang paling tidak inklusif atau contoh- contoh, (4) menyusun konsep- konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif (5) menghu-bungkan konsep yang berkaitan dengan garis-garis penghubung dan memberi kata penghubung pada setiap garis penghubung itu, dan (6) mengembangkan peta kon-sep tersebut, misalnya dengan menambahkan dua atau lebih konsep yang baru ke setiap konsep yang sudah ada dalam peta konsep.

D. Keunggulan dan Kelemahan Peta Konsep
a)      Keunggulan Peta Konsep
Novak dan Gowin (dalam Haris, 2005:18) mengemukakan kelebihan peta konsep bagi guru dan siswa. Kelebihan peta konsep bagi guru adalah sebagai berikut.
·       Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir seperangkat pe-ngalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan
·       Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pel-ajaran, hal ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek verbal bagi siswa, karena siswa dengan mudah me-lihat, membaca, dan mengerti makna yang diberikan
·       Pemetaan konsep menolong guru memilh aturan pengajaran berdasar-kan kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pe-lajaran yang disajikan dalam urutan yang acak
·       Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas pe-ngajaran.

Sedangkan kelebihan peta konsep bagi siswa adalah sebagai berikut.
·       Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan pro-ses belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman sis-wa dan daya ingat belajarnya,
·       Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir siswa, yang pada gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pa-da siswa
·       Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan belajar
·       Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep- konsep dan mengenali miskonsepsi.
b)     Kelemahan Peta Konsep
     Beberapa kelemahan atau hambatan yang mungkin dialami mahasiswa da-lam menyusun peta konsep antara lain: (1) Perlunya waktu yang cukup lama un-tuk menyusun peta konsep, sedangkan waktu yang tersedia terbatas, (2) Sulit me-nentukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari, (3) Sulit me-nentukan kata-kata untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsp yang lain (Haris, 2005:20).
Inilah contoh dari peta konsep
Peta konsep tersebut menjelaskan fosil, persebaran, hipotesis dan perkembangan manusia purba di Indonesia.

KD: 3.3 Menganalisis Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid)
Materi SMK Kelas X
Judul: Asal Usul Manusia Perba di Indonesia.
Kelebihan dari media diatas adalah:
1.         Simple
2.         Berwarna, menarik.
Kekurangan dari media diatas adalah:
1.         Jika digunakan dalam ruang kelas besar, maka kurang jelas. Maka diperlukan ukuran yang lebih besar lagi
2.         Font tidak stabil


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MEDIA PEMBELAJARAN MIND  MAPPING

Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4).
A.       Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:

1.         Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
2.         Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
3.         Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
4.         Lebih mudah dipahami dan diingat.
5.         Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
6.         Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
7.         Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

B.       Membuat Mind Maping
Beberapa hal penting dalam membuat peta pikiran ada dibawah ini, yaitu:
(1)    Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah. Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah Sejarah Indonesia.
(2)   Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama. Dari tema utama Sejarah Indonesia, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari: Periode,Wilayah, Bentuk Perjuangan ,dll.
(3)   Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol. Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang miskin warna.
(4)   Gunakan huruf besar. Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci
(5)   Buat peta pikiran dikertas polos dan hilangkan proses edit. Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
(6)      Sisakan ruangan untuk penambahan tema. Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.

C.       Mind Mapping yang Efektif dalam Pembelajaran
a.         Memiliki ranting yang sangat banyak
b.         Singkat dalam menuluskan materi/ menuliskan pokok kata utama saja
c.         Menggunakan banyak warna
d.        Bentuk sangat variatif

Inilah contoh media pembelajaran dengan mind mapping.

KD: 3.3 Menganalisis Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid)
Materi SMK Kelas X
Judul: Nenek Moyang Bangsa Indonesia


     Mind Mapping diatas menjelaskan mengenai asal-usul persebaran nenek moyang di Indonesia. disana dijelaskan mengenai proto melayu, deutro melayu dan melanosoid.

kelebihan dari mind mapping diatas adalah:
1. mempunyai variansi warna yang sangat banyak
2. isi padat 
3. simple, mudah dimengerti

kekurangan  dari mind mapping diatas adalah:
1. apabila digunakan dalam kelas besar siswa yang duduk dibelakang akan sulit melihat dengan jelas
2. ukuran font tidak konstan


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MEDIA PEMBELAKARAN POWER POINT

Pengertian Ms Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat presentasi dalam bentuk slide. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk keperluan presentasi, mengajar, dan untuk membuat animasi sederhana.
Apa saja langkah-langkah cara membuat slide presentasi powerpoint yang baik dan menarik tersebut, silakan Anda simak ulasannya berikut ini.

Ada tiga langkah yang perlu Anda lakukan.
1. Menyiapkan Konten
Inilah langkah pertama yang perlu Anda siapkan. Konten adalah elemen utama yang harus Anda siapkan sebaik mungkin sebelum Anda membuat slide, bahkan sebelum Anda berpikir tentang desain yang akan Anda buat.

2. Membuat Storyboard

Setelah Anda memiliki materi presentasi yang lengkap, dan sebelum membuat desain slide ada satu tahap yang perlu Anda lakukan yaitu membuat storyboard.
Storyboard adalah alat serbaguna untuk mulai memvisualisasikan konten presentasi Anda. Storyboard adalah sebuah sketsa atau gambar yang ditampilkan secara berurutan. Tujuannya adalah untuk melihat gambaran cerita visual yang Anda buat secara keseluruhan. Dan storyboard umumnya terdiri dari dua elemen yaitu konten dan sketsa gambar.
Bagaimana membuat storyboard untuk merancang desain slide presentasi Anda? ada tiga langkah sederhana yang perlu Anda lakukan.
Pertama, membuat outline
Outline adalah kerangka dasar dari konten presentasi dan jumlah slide presentasi yang akan Anda gunakan. Ini bertujuan untuk melihat konten apa saja yang akan Anda tampilkan pada semua slide dan berapa jumlah slide yang akan Anda gunakan. Karena pada umumnya jumlah slide bisa lebih banyak, bisa sama atau bisa lebih sedikit dari rancangan materi atau alur awal materi presentasi.
Kedua, menyiapkan kertas.
Setelah outline selesai Anda buat selanjutnya silakan Anda siapkan kertas. Dalam hal ini Anda bisa memanfaatkan powerpoint kosong yang Anda cetak dengan pengaturan handout dua atau empat slide. Setelah itu silakan copy kertas tersebut sebanyak yang Anda butuhkan.
Ketiga, membuat sketsa gambar.
Setelah kertas siap, silakan Anda ambil alat tulis Anda kemudian gambar sketsa pada kertas yang sudah Anda siapkan. Gambar tidak harus bagus, yang penting dapat mengilustrasikan pesan dan visual yang akan Anda tampilkan.

3. Mendesain dengan powerpoint

Setelah storyboard selesai Anda buat, selanjutnya silakan desain slide berdasarkan storyboard yang sudah Anda rancang dengan menerapkan prinsip-prinsip desain desain yang baik. Kemudian optimalkan juga setiap elemen dari slide presentasi Anda. Seperti elemen gambar, font, warna, shape, animasi, transisi dan juga video.
Untuk panduan lengkap cara melakukan optimasi setiap elemen slide Anda bisa belajar dari ebook Great Presentation Design. Kemudian untuk praktek penerapannya Anda bisa belajar dalam video tutorial desain powerpoint langkah demi langkah.


Berikut adalah contoh slide power point yang menarik dan efektif.

a. Slide pertama berisikan judul materi, KD yang dituju, nama pembuat.


         b. Slide selanjutnya menjelaskan materi yang dituju. 












d.  Apabila terdapat video dan audio yang terkait, sebaiknya sertakan akan lebih menarik.




           e. apabila terdapat sumber rujukan yang terkaitan, sertakanlah agar siswa mengetahui sumber yang dirijik.


Kelebihan: 
a. jelas, menarik, representatif

Kekurangan: 
a. kurang terdapat banyak isi.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

https://prezi.com/oothskv2z6t7/nenek-moyang-bangsa-indonesia/

MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PREZI
JUDUL: PERIODISASI PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
KD: 3.3 Menganalisis Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid)

Materi SMK Kelas X
Pada media tersebut dijelaskan mengenai diskripsi, ciri-ciri dan suku-suku yang termasuk bangsa Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid.
Kelebihan: Tampilan menarik dan variatif
Kekurangan: Terdapat beberapa yang tidak beruntun

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN GRAPH
JUDUL: PERIODISASI PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

KD: 3.3 Menganalisis Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid)
Materi SMK Kelas X
Media diatas disebut dengan Graph, pada media tersebut dijelaskan bahwa bangsa proto melayu mulai berkembang pada 5000-2000 SM. Pada bangsa deutro melayu mulai berkembang pada 2000-1500SM. Sedangkan melanosoid berkembang pada 1500-500SM.
Kekurangan Media tersebt:
A.      ukuran yang terlalu kecil, karena apabila digunakan dalam kelas besar, siswa yang duduk dibelakang akan tidak melihat dengan jelas.
B.      Perbandingan antara grafik tidak tetap atau tidak beraturan.
Kelebihan Media tersebut:
A.      Tidak menjenuhkan karena media tersebut berwarna sehingga menarik.

B.      Periodisasi digambarkan dengan jelas, kapan dimulai dan berakhirnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS



MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN CHART
JUDUL: JALUR PERSEBARAN PROTO MELAYU
KD: 3.3 Menganalisis Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanosoid)
Materi SMK Kelas X
Media diatas disebut dengan Chart, dalam media tersebut dijelaskan mengenai Jalur Migrasi Proto Melayu. Migrasi Proto Melayu berasal dari Yunan (China). Dari Yunan bangsa Proto Melayu terpecah menjadi 2 jalur. Yaitu melewati Indocina dan melewati siam. Dari Siam melewati Malaka dan tujuan selanjutnya adalah Indonesia. Sedangkan  yang dari Indocina terbagi menjadi 3 jalur yaiyu melewati Kamboja, Laos dan Vietnam dan menuju Indonesia. Baik yang berasal dari Siam ataupun Indocina semua berkumpul di Indonesia.
Kekurangan Media tersebt:
a.       ukuran yang terlalu kecil, karena apabila digunakan dalam kelas besar, siswa yang duduk dibelakang akan tidak melihat dengan jelas.
Kelebihan Media tersebut:
a.       sangat simpel, sehingga mudah difahami oleh siswa.

b.      Menarik karena terdapat warna, sehingga siswa tida Jenuh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS